Head of Stakeholder Relations PT Paragon Beserta Staff Silaturahmi ke Rumah Wawako Bukittinggi

    Head of Stakeholder Relations PT Paragon  Beserta Staff Silaturahmi ke Rumah Wawako Bukittinggi
    Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi dikunjungi owner PT Paragon Ibu Nurhayati dikediaman Wawako Bukittinggi

    Bukittinggi--Seperti diketahui bahwa PT Paragon adalah salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia dan pemegang beberapa merek-merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, dan Putri. Yang didirikan sejak tahun 1985 oleh Nurhayati Subakat dengan yang awalnya bernama PT. Pusaka Tradisi Ibu.

    Dengan pengalaman lebih dari 32 tahun, Paragon telah diakui sebagai salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia dan telah diperhitungkan dalam taraf internasional dalam menciptakan brand-brand unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf dan Putri.

    Seperti yang disampaikan Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi pada Sabtu(22/10) dengan media Indonesia satu bahwa PT. Paragon sudah mempunyai 12 brand produk yang sudah cukup terkenal di Indonesia.

    Dikatakan Marfendi, Perkembangan PT. Paragon ini sudah cukup luar biasa, dan pagi ini mereka datang untuk mencoba memperkenalkan perusahaannya dan berbagai kegiatan yang mereka lakukan di Sumatera Barat.

    Dipaparkannya, Ternyata hampir semua bahan baku kosmetik di seluruh perusahaan  didatangkan dari luar negeri, padahal kalau kita lihat hampir semua produk-produk kecantikan pasti bahan bakunya dari hasil pertanian, sementara tanah kita ini sangat subur.

    "Salah satu pembicaraan antara PT Paragon dengan kami adalah, insya Allah mereka mencoba mendiskusikan dengan supplier bahan bakunya agar meninjau peluang bahan baku dari hasil pertanian dalam negeri, sehingga kita bisa siapkan petani kita, " ujar Wawako Marfendi.

    Di samping itu juga PT. Paragon memiliki CSR yang bisa disalurkan dalam bidang  pendidikan, pelatihan untuk para guru, sarana ibadah, pemberdayaan masyarakat dan lain-lain. Bahkan di Jawa ada pesantren yang tradisional tidak belajar matematika, Paragon mengadakan program pemberantasan buta matematika karena di beberapa pesantren tidak belajar matematika

    Di bidang pemberdayaan Ada kelompok  yang sudah bisa mengelola sampah jadi maggot, juga pemberdayaan di bidang pertanian dan lain sebagainya.

    "Kita akan coba komunikasikan dengan pihak Paragon agar membantu masyarakat kita mengembangkan kopi Bukik Apik, peningkatan kualitas, packaging dan marketting" ungkap Marfendi.

    Walikota Bukittinggi sangat berharap ini bisa dilakukan karena Kopi Bukik Apik sudah sangat melegenda dari dulu, tinggal meningkatkan kualitasnya saja lagi.

    "Alhamdulillah, intinya PT Paragon siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bukittinggi, baik dalam bidang pengadaan bahan baku dan juga menyalurkan CSR yg mereka miliki, " pungkasnya(Linda).

    .

    bukittinggi sumatera barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Lima Tahun Berselisih, Sengketa Lahan di...

    Artikel Berikutnya

    Pemko Bayarkan Uang Komite Siswa SMA Bukittinggi,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Sudah Saatnya Pemerintah Membangun Koperasi Indonesia Inc., Sebuah Solusi untuk Kesejahteraan Bangsa
    Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden RI Setelah Kunjungan Kerja di Mesir dan Ikuti Rapat Terbatas Dengan Presiden
    Polri Lakukan Pelatihan Gabungan Ambulans Udara, Tingkatkan Pelayanan Darurat Saat Nataru
    Panglima TNI Terima Audiensi Siswa-Siswi SMA Taruna Nusantara
    Lanud Sultan Hasanuddin Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Maros

    Ikuti Kami