Bukittinggi-KPU kota Bukittinggi menggelar Pengundian dan Penetapan nomor urut pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bukittinggi Tahun 2024 di istana Bung Hata pada Senin (23/09/2024).
Hadir pada saat ini Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi yakni Nofil Anoferta dan Frisdoreza, Ramlan Nurmatias dan Ibnu Asis, H Erman Safar SH, dan Heldo Aura, H Marfendi dan Fauzan Havis, tim pendukung masing masing Calon pasangan, Forkompinda, Kepala Satpol PP, Nini Mamak, alim Ulama, Bundo Kanduang, awak media serta undangan.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Ampun, Presiden
|
Rapat pleno terbuka dan pengundian nomor urut yang dilaksanakan hari ini dibuka pada pukul 10, 13 WIB bertempat di Hotel Triple Tree pada Senin (23/09/2024) dibuka oleh Ketua KPU Satria Putra.
Ketua KPU kota Bukittinggi Satria Putra menyampaikan empat pasang Cawako dan Cawawako telah hadir, hanya Cawako Ramlan Nurmatias yang tidak hadir karena sedang berdukacita atas meninggalnya kakak kandungnya.
Ketua Divisi Tehnis Penyelenggaraan Pemilu Safri Miswardi menjelaskan untuk pasangan calon Walikota dan Wakil walikota yang mengikuti pengundian nomor urut adalah yang menggunakan tanda pengenal dan untuk tim pendukung ditetapkan sejumlah 30 orang dan untuk media yang menggunakan kartu pers yang telah ditetapkan hanya bisa masuk 9 orang berhubung karena keterbatasan tempat.
Dari hasil pengundian nomor urut dan penetapan nomor urut dari keempat pasang Cawako dan CaWawako, dengan Nomor urut 1 yakni H.Marfendi dan Fauzan Havis, nomor urut 2 yakni Nofil Anoferta dan Frisdoreza, Nomor urut 3 yakni Erman Safar dan Heldo Aura dan nomor urut 4 adalah Pasangan Calon Ramlan Nurmatias dan Ibnu Asis.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
Marfendi dengan Ninik Mamak
Dalam wawancara bersama Cawako nomor urut 1 Marfendi menyampaikan, kita bersyukur dapat nomor 1 mudahan-mudahan ini pertanda bahwa kita harus nomor satu, yang jelas kita menginginkan seperti visi Bukittinggi bermartabat, maju kotanya, bahagia keluarganya
"Itu sudah menjadi tagline kita mengelolanya harus bermartabat sehingga yang pertama harus kita akui adalah nanti adalah memang Bukittinggi ini ada satu struktur yang selama ini tersingkirkan termarginalkan yaitu struktur Ninik Mamak, " ujar Marfendi.
Lanjut dikatakannya, Ninik Mamak itu hari ini tidak terperhatikan, kalo hanya ada hibah ke KAN contohnya, itu sebenarnya tidak semestinya mereka seperti itu.Maka kita akan jadikan Ninik Mamak ini sebagai perangkat daerah ada perangkat daerahnya.(**).