Bukittinggi--Dinas Pemadam Kebakaran(Damkar) Kota Bukittinggi, bersama karyawan RSUD menggelar Pelatihan Penanggulangan dan Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Senin (19/09).
Damkar sebagai Narasumber memberikan materi dalam hal Pelatihan ini di RSUD Kota Bukittinggi bersama seluruh Unit yang ada di RSUD, seperti Unit Pelayanan, Unit Keperawatan, Unit Gizi dan lain - lain.
Damkar membawa beberapa narasumber untuk memberikan materi pelatihan, seperti materi penanggulangan dan materi keselamatan kerja apabila terjadi kebakaran.
Damkar sendiri dalam hal ini akan memberikan edukasi bagaimana caranya untuk menjinakkan api dengan menggunakan APAR. Hal inilah yang akan di sampaikan oleh pemateri nantinya.
Baca juga:
Sangkola dan Azmi Farahdiba Lestaluhu
|
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Diklat RSUD Susi Yanti. S.KM, MM disaat memberikan pelaporannya di acara Pembukaan.
"Adapun dasar kita laksanakan kegiatan ini adalah karena RSUD merupakan instansi yang sangat kompleks yang memiliki ruangan - ruangan yang lengkap semuanya, kesemuanya itu ada potensi tinggi yang menyebabkan bahaya kebakaran, " papar Susi.
Lanjut dikatakannya, bahwa Dengan adanya kewajiban kita untuk melaksanakan akreditasi pada tahun ini. maka oleh sebab itu, Kegiatan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan APAR ini merupakan salah satu poin penilaian untuk menghadapi Akreditasi nantinya.
Adapun point-poin yang akan di nilai dalam akreditasi ini diantaranya, standar operasional Rumah Sakit, oleh sebab itu kegiatan ini merupakan salah satu elemen yang harus kita lengkapi dalam 4 Kelompok Pokja berdasarkan penilaian akreditasi nantinya, ungkap Susi.
Sementara itu Plt. Direktur RSUD dr. Silvia Anggraini, MM mengatakan, ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pemateri dari Damkar Bukittinggi dalam memberikan edukasi Penanggulangan Kebakaran dan Penggunaan Apar di RSUD ini.
"Perlu juga kami sampaikan kepada Damkar bahwa rumah sakit ini memiliki pegawai kontrak 202 orang, ASN sebanyak 88 orang, adapun untuk kunjungan pasien selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu rata - rata sebanyak 40 sampai 50 orang, diantaranya 15 sampai 27 orang Rawat Inap dan ada beberapa orang yang rawat jalan, " terang Silvia.
Menurut Silvia, intinya tujuan diadakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan keselamatan kepada pasien dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Saat yang bersamaan, Kabid Pencegahan Bencana Kebakaran dari Damkar Bukittinggi Sekaligus sebagai Narasumber, Yopi Zulfikar ST. mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu hal yang positif dan sangat bermanfaat bagi RSUD dalam melayani Pasien dan masyarakat sekitar.
"Profesi seorang Pemadam kebakaran tidak akan jauh dari resiko yang sangat berbahaya, jadi kegiatan pelatihan ini kita lakukan guna bagaimana caranya nanti kita mengendalikan kebakaran tanpa mengandung resiko, seperti yang dijelaskan tadi yakni api ini kalau kecil menjadi kawan dan kalau besar menjadi lawan, " kataTopi.
Dikatakannya, pada umumnya saat terjadi kebakaran dan api mulai membesar yang diingat adalah petugas Damkar, tapi sebenarnya itu tidak menjamin suatu keadaan yang bisa diatasi, kalau seandainya kita paham tentang proses pengendalian situasi bagaimana kebakaran terjadi dan bagaimana penyebabnya api mulai membesar itu bisa kita atasi, itulah yang kita sebut tentang manajemen sistem pemadam kebakaran.
"Apalagi kebakaran terjadi pada objek yang sangat vital ini yakni RSUD merupakan objek pelayanan masyarakat, tentu kita harus bisa mengatasi minimal mengetahui cara penanggulangan sementara tentang Prosedure Manajemen diatas, " pungkasnya.